Diklat Best Practice-Gebyar DRB 2019 #1

Assalamu alaikum...salam Sahasapos (Satu Hari Satu Postingan) untuk semua Sahasaposer di manapun berada. Hari ini aku ikut acara sebagai peserta Diklat Best Practice pada Gebyar Duta Rumah Belajar 2019 yang diselenggarakan mulai hari ini Sabtu, 12/12/2020 sampai dengan tanggal 18/12/2020 waah tanggal cantik yaa...

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan laporan ketua panitia penyelenggara yang menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 1000 lebih pendaftar dari seluruh Indonesia. Terdiri dari 8 mata diklat yaitu: Essay, Best Practice, Menulis PTK, Video Pembelajaran, Media Pembelajaran, Membuat Flyer, Kuis Interaktif, dan RPP 1 Lembar. Seperti kegiatan-kegiatan lain di masa pandemi ini, kegiatan inipun diselenggarakan secara daring melalui, zoom, grup WA, dan Google Classroom.

Acara hari ini dibuka oleh Bapak plt Kepala Pusdatin Kemendikbud bapak Hasan Habibi yang mengapresiasi kegiatan ini dan merasa bangga terhadap guru-guru yang semangat menyalakan api semangat belajar baik untuk diri guru itu sendiri maupun untuk para siswanya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan breakoout room ke dalam room masing-masing diklat. Pada room Best Practice ini diisi dengan materi tenang penulisan best practice. di sini dijelaskan bahwa best practice itu bukan PTK, namun PTk dapat dijadikan best practice. PTK belum tentu langsung action dan berhasil, tapi membutuhkan siklus-siklus untuk mencapai keberhasilan atu perubahan dalam pembelajaran. Sedangkan pada best practice, sekali action bisa langsung berhasil tanpa membutuhkan siklus-siklus seperti pada PTK. 

Disampaikan pula bahwa dalam penulisan best practice kali ini akan dilatih menggunakan  metode ATAP, yaitu A adalah Awal, yang merupakan kondisi awal pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. T adalah Tantangan, yang berisi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembelajaran dan akan dicari solusinya. A yang kedua adalah Aksi yang berisi kegiatan-kegiatan strategis yang dilaksanakan guru dalam menemukan solusi bagi tantangan yang dihadapi. Lalu yang terakhir P adalah Perubahan, yang berisi perubahan dari hasil yang dicapai atau kesuksesan yang telah berhasil dilakukan guru dalam memecahkan masalah yang ditemukan.

Pemateri juga menyampaikan motivasi menulis bagi para guru. Hendaknya guru-guru menghindari miskonsepsi tentang menulis yang diantaranya adalah nirus inpurna yang artinya ingin sempurna. Karena ingin sempurna, maka justru tidak mulai menulis. Seharusnya hindari virus ini. Mulai saja menulis apa saja, nanti dapat diperbaiki jika ada hal yang kurang pas. 

Aku menjadi semangat menulis dengan disampaikannya tentang virus inpurna ini. Aku tak mau terjebak dalam miskonsepsi dalam menulis. Biarkan saja aku tulis apa saja, ketika ada yang salah dalam tulisanku, aku masih bisa memperbaikinya. Semoga suatu saat nanti akupun bisa menulis lebih baik daripada hari ini. Aamiin.

Itulah sekilas kegiatanku hari ini. Besok dilanjutkan dengan kegiatan hari kedua dengan jadwal acara yang berbeda pula. Semoga aku bisa mengikuti acara ini hingga akhir dan dapat mengambil manfaat untuk meningkatkan kompetensi menulisku.

Hanya itu saja tulisanku hari ini ya sahasaposer, jumpa lagi esok hari...
Salam Sahasapos! Satu Hari Satu Postingan.

#SaminiSinau
#Tantangan Sahasapos

0 Komentar