Cacar Air
Dokter: "Penyebabnya virus, Bu. Hampir semua orang pernah kena cacar air ini, Bu."
Saya:"Oh gitu ya, Dok. Apa makanan yang harus dipantang Dok?" Tanyaku sebagaimana emak-emak lain yang kepo bin gusar ketika anak sakit dan harus berhadapan dengan dokter.
Foto dek Hugo yang tetap harus mengikuti PAS (Penilaian Akhir Semester 1)
Dokter bilang tidak ada makanan yang harus dipantang, hanya mie instan saja yang harus dihindari. Baiklah, kamipun pulang setelah konsultasi dengan dr. Asep. Seorang dokter muda yang membuka praktik di kampung kami. Dokter idola emak-emak. Bukan semata karena ganteng lho ya. Tapi beliau ini memang sangat ramah, sabar dan bersedia mendengarkan curhatan kesehatan. Semua pertanyaan beliau jawab dengan sabar tanpa menghakimi. Beliau sendiri sebenarnya bertempat tinggal jauh dari kampung ini dan bertugas di sebuah Rumah Sakit di Jakarta. Menurut informasi dari emak-emak, Pak Dokter muda ini membuka praktik selain untuk membantu warga, juga menghindari macet ibukota. Jadi seusai bertugas di rumah sakit, beliau membuka praktik di kampung ini mulai pukul 18.00 - 21.00 WIB baru kemudian beliau pulang ke rumahnya.
Pengalaman saya berobat ke dokter memang beragam. Ada berbagai macam ragam sikap dokter dalam menghadapi pasien. Ada dokter yang nyebelin (maaf ya Dok) padahal sebenarnya dokter itu pasti berniat baik ke semua pasiennya. Tapi saya sendiri sebel kalau ke dokter disalah-salahin (padahal mungkin memang ada yang salah). Ibu kasih makan apa ke anaknya kok sampai anaknya sakit ini? Begitu waktu itu pernah saya ditanya ketika anak saya sakit gondongan. Wah dalam hati saya berkata, aduuh ini dokter apa gak tahu kalau kami sekeluarga makan makanan yang sama dan hanya adik saja yang kena sakit ini? Tapi tentu saya berpura-pura sabar dengan menjawab, masakan biasa seperti yang sehari-hari makan, Dok. Jangan dikasih makan ini ya, jangan dikasih makan itu ya.... waduh saya setress juga waktu itu. Dalam hati saya berucap untuk tidak berobat ke dokter itu lagi. Kapok deh saya hehe...maaf sekali lagi maaf ya, Dok. Dan memang akhirnya saya tak ke dokter itu lagi ketika harus berobat. Semoga Allah mengampuni saya atas sikap saya, dan Allah melimpahkan rejeki untuk para dokter di seluruh dunia. Aamiin.
Akhirnya doa saya yang semoga juga diaminkan oleh siapa saja yang membaca tulisan ini, agar Allah segera memberikan kesembuhan dari sakit cacar air ini. Semoga ini melatih saya dan keluarga untuk lebih berhati-hati dalam gaya hidup dan pola makan, serta berlatih bersabar menghadapi ujian.
#SaminiSinau
#CacarAir
#Dokterbaik
0 Komentar