Assalamualaikum Sahasaposer.. Semoga semua dalam keadaan sehat dan ceria selalu ya...

Kali ini aku mahu cerita tentang pengalaman belajar asyik dengan metode game based learning. Contoh kali ini gamenya adalah game "Talking Stick". Seperti inilah contoh cuplikan permainan Talking Stick pada pembelajaran kelas 5 Sekolah Dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi perjuangan melawan penjajah Belanda.

Wah bagaimana video cuplikan permainan dalam belajar ini? Seru bukan? Memang pembelajaran tatap muka adalah pembelajaran yang ideal untuk siswa Sekolah Dasar. Pada masa pandemi ini di mana kita semua mulai dari SD sampai SMA bahkan kakak-kakak mahasiswapun harus belajar dari rumah sebenarnya membuat anak-anak usia Sekolah Dasar merasa bosan. Untuk itu variasi dan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode-metode baru perlu diciptakan sehingga anak-anak merasa tertantang untuk terlibat pada pembelajaran. Belajar dari rumah yang diselenggarakan dengan cara "biasa" saja dapat membuat siswa menjadi jenuh dan dan malas untuk belajar. Inilah mengapa sebagian besar siswa telah sangat ingin kembali ke sekolah, belajar tatap muka seperti biasa.

Kini ketika mereka terpaksa harus belajar dari rumah, keseruan-keseruan ketika belajar bersama guru dan teman di sekolah, terenggut sudah. Namun apa daya kita harus melalui situasi sulit ini dengan sabar. Banyak hikmah juga yang harus kita petik dari situasi pandemi ini. Bahkan Bapak Menteri Pendidikan. Bapak Nadiem Makarim menghimbau kita para guru untuk mengupgrade ilmu khususnya pada kompetensi digital. Melakukan lompatan jauh ke depan melesatkan kompetensi diri guru jauh lebih baik daripada sebelum pandemi covid-19.

Seperti judul tulisanku kali ini, belajar dengan game based learning ini memeang asyik. Siswa terlibat langsung dalam jalannya pembelajaran. Jadi langkah-langkah dalam game based learning Talking Stick ini adalah:
- Guru mengajak siswa untuk bermusyawarah tentang game yang akan dimainkan.
- Guru menjelaskan langkah-langkah permainan yaitu: 

Musik diputar dan stick dijalankan secara estafet kepada seluruh siswa yang duduk melingkar di lantai ruang kelas atau halaman. Guru akan mematikan musik secara tiba-tiba dan siswa yang terakhir memegang stick ketika musik dihentikan harus menjawab soal yang diberikan oleh guru. Setelah berhasil menjawab, guru kembali menyalakan musik dan seperti sebelumnya, ketika musik dihentikan makan siswa yang memegang stick terakhir harus menjawab pertanyaan temnnya yang sebelumny telah berhasil menjawab pertanyaan dari guru.

Nah simpel saja bukan? Tetapi dengan bermain begini, siswa-siswi menjadi lebih bersemangat untuk terlibat dalam pembelajaran. Berteriak-teriak dan terasa asyik sekali seolah-olah tidak sedang belajar.

Demikian ya Sahasaposer seritaku kali ini. Semoga pandemi cepat berlalu dan kita dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka yang tentunya lebih seru. Sampai jumpa di postingan berikutnya ya..

#SaminiSinau
#Sahasapos
#Talking Stick


0 Komentar